Senin, 14 November 2011

Herbal Untuk Asam Urat

Penyakit asam urat atau gout terjadi karena gangguan metabolisme purin di dalam darah, sehingga kadar asam urat darah meningkat melewati kadar normal (2-5 mg%) menjadi lebih dari 6 mg%. Terganggunya sistem pencernaan dan sistem peredaran darah, termasuk kelenjar-kelenjarnya merupakan salah satu penyebabnya. Selain itu, meningkatnya kadar asam urat darah juga disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal dan saluran kemih yang mengakibatkan tidak lancarnya ekskresi asam urat melalui urine. Peningkatan ini biasanya akan disertai penumpukan garam urat di persendian tulang, terutama persendiaan kaki dan tangan sehingga menyebabkan sakit pada persendian.
Untuk mengobati penyakit itu, perlu dilakukan perbaikan sistem metabolisme enzim dan zat makanan di dalam tubuh serta memperlancar peredaran darah agar tidak terjadi penumpukan asam urat. Selain itu, asam urat darah pun harus diekskresikan keluar tubuh, baik melalui air seni maupun kotoran. Di samping menggunakan obat modern, ramuan tradisional juga dapat dicoba khasiatnya.

Berikut Adalah Herbal Asam Urat yang saya Resepkan Untuk Anda:

1. Sirsak 
Anda tinggal langsung mengkonsumsi sirsak secara langsung ataupun membuatnya sebagai jus. Sirsak sebagai obat asam urat bisa dikonsumsi setiap hari. 

2. Daun Salam
Anda tinggal merebus tujuh lembar daun dengan dua gelas air sampai airnya surut menjadi satu gelas saja. Obat asam urat ini bisa diminum setiap hari tiap pagi dan sore.

3. Labu Siam
Anda cukup memarut labu siam dan kemudian menyaringnya. Airnya dapat menjadi obat asam urat yang manjur jika diminum secara teratur.

4. Cuka Apel
Anda tinggal menambahkan madu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dua sendok makan cuka apel ditambah 1 sendok madu kemudian dicampur air hangat sebanyak 50 cc dapat menjadi solusi untuk meredakan asam urat dengan cepat. Obat asam urat ini akan berkhasiat jika diminum secara rutin selama satu minggu setiap pagi setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.
 
5. Sidaguri Rebus 15 - 30 gram herba kering atau 30 – 60 gram herba basah sidaguri dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari masing-masing ½ gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10 – 15 gram.

6. Kumis Kucing
Cuci bersih 10 gram daun kumis kucing kering atau 20 gram basah, 10 gram meniran kering atau 20 gram basah, 10 gram sawi tanah kering atau 20 gram basah, 15 gram jahe merah kering atau 30 gram basah, dan 10 gram kapulaga kering. Memarkan jahe merah dan gabung dengan bahan yang lain, rebus dalam satu liter air hingga tersisa setengahnya. Minum pagi, siang dan sore hari, masing-masing ¾ gelas (150 ml) atau minum dua kali sehari masing-masing 200 ml.

7. Anting-Anting
Ambil 5 -7 potong akar anting-anting (segar ataupun kering), rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa satu gelas, setelah dingin minum sekaligus. Lakukan 2 -3 kali sehari.

8. Satekola
 Ramuan ini disebut satekola karena bahannya menggunakan tanaman sambiloto (Andrographis Paniculata), temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), kompri (Symphytum Officinale), dan lada (Piper Nigrum). Kemanjuran ramuan ini sebagai obat asam urat belum diuji secar klinis, tapi khasiat setiap tanamannya telah banyak diungkap. Secara umum semuanya berfungsi meningkatkan aktivitas kelenjar pencernaan dan sistem hormonal metabolisme tubuh. Efek diuretik (memperlancar pengeluaran urine), anti rematik, dan analgetik (menghilangkan rasa nyeri) dari tanaman obat ini juga bermanfaat dalam proses pengobatan asam urat.

Daun sambiloto banyak mengandung lakton (andrografolid, neoandrografolid, deoksiandrografolid, dan deoksi-didehiro-andrografolid) dan komelgin yang memberikan efek depresan pada sistem saraf pusat untuk mengurangi rasa sakit pada persendian (efek analgetik dan anastesi). Kedua senyawa itu juga diduga dapat membersihkan darah sekaligus memperlancar peredaran darah.

Sambiloto juga mengandung flavonoid (polimetoksiflavon, andrografin, panokolin, mono-O-metilwightin, dan apigenin-7,4-dimetil eter) yang bersifat anti inflamasi (anti radang). Jadi, sambiloto akan mengurangi peradangan dan pembengkangan sendi. Sifat anti inflamasinya makin lengkap dengan adanya kandungan minyak asiri pada daun dan ranting-rantingnya. komponen lain yang dikandungnya seperti asam androfolat, kalium, kalsium, natrium, dan alkaloid selain membantu proses metabolisme hormonal di dalam tubuh juga diduga berperan sebagai diuretik.

Temulawak mengandung komponen utama berupa zat tepung (48-59,64%), abu (5,26-7,07%), serat (2,58-4,83%), kurkumin (1,6-2,2%), serta 1,48-1,63% minyak asiri yang terdiri atas felandren, kamfer, turmerol, borneol,sineal dan xanthorrhizol. Di samping meningkatkan kerja ginjal untuk memperlancar peredaaran asam urat dalam tubuh melalui urine, zat-zat gizi yang dikandungnya juga membantu proses metabolisme untuk memulihkan kondisi tubuh yang menurun akibat sakit. Sementara kurkumin dan minyak asiri bersifat anti bakteri, aktif mengatasi peradangan (anti inflamasi), dan menghilangkan rasa nyeri (analgetik) pada persendiaan tulang.

Daun kompri mengandung zat getah dan senyawa kimia seperti allantoin, triterpenoid, asam fenol, asparagin, alkaloid pyssolizidine, dan tanin. Secara umum zat-zat tersebut berperan sebagai anti inflamasi, anti rematik, penyembuh luka, serta menjadi demulsen yang membantu sistem pencernaan dengan melindungi dinding saluran pencernaan dari iritasi. Manfaat kompri sebagai anti inflamasi tidak terlepas dari khasiat asam fenol (termasuk rosmarinic acid) yang dikandungnya. Zat getah dan tanin mengurangi gangguan pencernaan akibat luka atau tukak pada dinding organ pencernaan. Selanjutnya, jaringan yang rusak akan diperbaiki oleh allantoin. Fungsi alkaloid diduga membantu mengurangi kejang akibat radang dan menghilangkan rasa sakit (analgetik).

Lada mengandung senyawa piperin, piperanin, dan chavicin. Di dalam tubuh, senyawa-senyawa itu menjadi stimulan aktivitas kelenjar pencernaan, termasuk mempercepat pencernaan zat lemak, sehingga ekskresi asam urat tidak terhambat. Senyawa-senyawa tersebut juga akan meningkat fungsi ginjal dan organ uriner lainnya guna kelancaran pengeluaran urine. Kandungan minyak asirinya termasuk bet-bisabolene, camphene, beta-caryophyllene, serta senyawa terpena dan seskuiterpena lainnya selain bersifat antiseptik dan anti bakteri yang membantu mengatasi gangguan pencernaan juga akan mengurangi rasa sakit pada persendian (analgetik). Tak hanya itu, minyak asiri juga menjaga kehangatan tubuh sehingga peredaran darah tetap lancar.
 
Cara Pembuatan:
Cuci bersih dan rebus sambiloto kering 10 gram, rimpang temulawak kering 10 gram, komfrey 5 - 10 gram, dan buah lada 1 gram dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, diminum 3 kali satu gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Facebook : asysyifa.hpasby@gmail.com / bollot_man@yahoo.com

0 komentar:

Posting Komentar